Friday, January 8, 2010

Pandan dan Suji

Apa itu pandan dan suji?
Brrr... jangan-jangan suatu hari nanti anak-anak kita menjawabnya dengan: pasta!
Atau... jangan-jangan masih banyak dari kita yang nggak tahu bentuk pandan dan suji juga?

beruntung aku punya almarhumah nenek yang suka masak dan membuat kue-kue jaman dulu (I miss you Nek :( ), dan beruntung di halaman rumah orangtuaku yang lumayan luas ini tumbuh tanaman pandan dan suji. Makanya aku tau bagaimana mereka biasa dipakai dan bagaimana bentuk mereka. Tapi sejak beliau meninggal kue-kue jaman dulu itu sudah jarang muncul di dapur kami. Tunggu, kita nggak sedang membahas itu kan? Ok, balik ke topik.
Untuk yang belum tahu bentuk daun pandan dan daun suji (no, they're not coming out from the bottle), mereka adalah tanaman yang berikut ini akan sedikit dijelaskan menurut homemades.
Daun pandan biasa kita pakai karena wanginya. Untuk mendapatkan aroma pandan pada makanan yang kita buat cukup dengan memasukkan daun tersebut yang sudah dipotong, atau dirobek-robek, atau disimpulkan ke dalam makanan yang sedang kita buat. Mungkin ada juga yang menggunakan pandan sebagai pewarna alami (seperti di sini), tapi di negara kita umunya orang memakai daun suji untuk pewarna alaminya. Nah, pandan dan suji seringkali menjadi partner untuk memberikan hijau alami, karena kita bisa mendapatkan aroma dari pandan dan warna dari suji. Perfect!
Pandan memang sering dipakai sendirian, karena seringkali orang hanya membutuhkan aromanya. Sedangkan suji jarang sekali dipakai solo.
Kalau dilihat dari bentuknya, daun pandan lebih lebar dan panjang serta bertulang lebih keras. Namun, daun suji berwarna lebih hijau tua. Lihat gambar di bawah ini:

Lihat juga bagian belakang daun. Tulang daun pandan lebih keras dan bisa terlihat daun ini seperti memiliki bekas lipatan yang tegas. Tekstur daun pandan juga agak lebih getas dan bergaris-garis, sedangkan suji lebih lembut.


Bentuk 'pohon' alias tanaman mereka sendiri juga berbeda. Suji memiliki batang keras dan bisa tumbuh bercabang. Lihat pohon suji ini:


Sedangkan pandan tumbuh tanpa batang keras. Yah, em...seperti rumput atau jenis daun nanas atau pakis-pakisan. Maap ya, maklum bukan ahli botani, jadi nggak ngerti istilahnya apa (belajar biologi terakhir pas SMP. Loooong time ago!)
Ini dia segerombol pandan yang cukup gondrong:


Dulu untuk mendapatkan cairan pandan-suji orang-orang harus menumbuk daun tersebut sambil diberi air sedikit (kadang juga air kapur sirih, konon biar warnanya lebih 'keluar'), lalu disaring. Nenekku dulu menggunakan lumpang besi untuk menumbuknya. Berat! Sekarang kan, kita punya teknologi ya? Ambil saja daun-daun tersebut masukkan ke food processor atau blender, tambahkan sedikit air atau bahan cair apapun yang akan digunakan dalam resep. Proses, wuzzz! Saring. Sudah! Nggak susah juga kok. Thanks to Littleteochow for the idea. Oya, perbandingan daun tersebut biasanya suji lebih banyak daripada daun pandan, misalnya pandan 2 lembar dan suji 5 lembar. Tergantung seberapa wangi(dari pandan) dan seberapa pekat warna hijau(dari suji) yang kita inginkan.

Nah kalau ini Abang-kecilku-sayang yang nggak rela bundanya motret gambar kok nggak ada orangnya. Tuh, lihat mulutnya, dia juga habis makan pandan sponge cake, tuh.

Yuk, kembali ke yang alami untuk anak-anak kita?

2 comments:

  1. senangnya ada yg share tentang pandan...iya jd inget jajanan masa kecil...

    ReplyDelete
  2. iya ya, makasih ya udah mampir :)

    ReplyDelete