Tuesday, March 29, 2011

Strawberry Oat Muffin



Aku paling suka beli strawberry. Apalagi kalau sedang ada promo buy one - get one! Tapi setelah beli biasanya bingung mau diapain. Untuk anak-anak paling sering dibuat puding atau smoothies. Biasanya masih ada saja sisanya.

Nah, dari kemarin tuh terbetik ide mau bikin buttercake strawberry saja. Sudah lama tidak buat kan? Tapi kemudian aku ingat kalau mixer emakku rusak. Terakhir kali memakai mixer itu beberapa hari yang lalu untuk membuat bolu kukus yang tak kunjung sukses. Pas sudah mau selesai mixing...plok! Tiba-tiba salah satu dari whisker yang keadaannya sudah mengkhawatirkan itu terjun melepaskan diri dari kapal induk, eh, dari badan mixernya, padahal nggak ada yang nyuruh.

Ini sebuah pertanda...: bahwa untuk sementara pergulatanku untuk membuat bolu kukus tanpa zat aditif terpaksa distop dulu beybeh! Ya...begitu juga untuk membuat kue-kue jenis cake lainnya. Terpaksa libur dulu. Bye-bye cake. Hello muffin and brownies.

Akhirnya aku memutuskan untuk membuat muffin saja. Hello, food additives!
Strawberry yang tersisa cuma sedikit. Kutimbang strawberry yang telah diblender ternyata hanya sekitar 88 gram. Ya, aku menggunakan blender untuk mencincang halusnya. Aku gunakan blender untuk bumbu (yup, yang kecil itu lho) tapi tidak sampai membuat para strawberry halus seperti pasta ya. Mereka masih berupa potongan-potongan yang keciiil sekalil. Grinjul-grinjul gitu bahasa planetnya. Takaran bahannya kucontek sekilas dari resep-resep muffin yang pernah kubuat, lalu kukira-kira sendiri. Jadinya banyak angka tiga dan sedikit angka dua. Hehe, nggak penting ya?
Saat bahan-bahan sedang kusiapkan subuh-subuh, tiba-tiba, Jrett! Listrik padam. Oh, perfecto! Mau bikin kue aja tantangannya kok ada aja ya??
Tapi aku tidak menyerah(Deng Deng dengan musik backsound yang menggelegar)! Beruntung aku belum mencampur bahan basah ke bahan kering. Jadi, kupikir masih ok, tinggal kutunggu saja listrik menyala lagi. Setelah beberapa jam, anak-anak sudah sarapan, akhirnya listrik menyala lagi. Lalu kupanaskan oven sambil memandikan anak-anak. Setelah wangi (anak-anakku :) ) barulah aku mencampur adonan. Panggang muffin, selesai. Bagikan ke anak-anak, barulah aku mandi. Hehehe..Alhamdulillah.

Di resep ini aku berusaha tetap sehat walau dengan food additives. Aku menggunakan oat, yogurt dan sedikit minyak. Selain itu aku juga mengurangi gula dan menggantikannya dengan madu. Muffin ini manisnya mild, bahkan rasa asam strawberrynya sedikit-sedikit masih terasa.
Tidak lupa mengatakan bahwa adonan yang mengandung yogurt atau strawberry yang sedang dipanggang di oven baunya sedap banget deh, apalagi kalau mengandung dua-duanya!

Oiya, untuk fotonya, tetap ya, foto amatir, hehe. Kali ini pengen agak bertema sedikit. Karena aku pakai cangkir antik favoritku -sebetulnya punya emak- dan piring kaca jaman dulu, jadi sekalian aja memajang foto nenek-nenekku. Ketiganya pernah tinggal seatap bersama kami. Dua di antaranya sudah nggak ada. Orang tua jaman dulu benar-benar menikmati teh atau kopinya dengan kue-kue, singkong rebus atau goreng-gorengan. Simply nice, huh? Old cups bring you memories, aren't they? (oh don't give me tears in my eyes again).
Anyway, if you like to give it a try, here it is:




Strawberry Oat Muffin

Bahan:
1/3 cup oat
1/3 cup air panas
1 2/3 cup tepung terigu
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt baking soda
1/3 cup gula
1 telur
2 sdm yogurt
3 sdm madu
1 sdm minyak
88 gr strawberry, cincang halus atau blender kasar (boleh tambah, ini apa boleh buat: sisaan!^^)
secubit garam

Cara membuat:

- Campur oat dengan air panas. Diamkan sekitar 20 menit.
- Panaskan oven 180-190 C.
- Campur tepung terigu, baking powder dan baking soda hingga rata.
- Kocok rata dengan garpu: gula, telur, yogurt, madu, minyak, strawberry dan garam.
- Campurkan adonan telur ke dalam tepung terigu sambil diaduk garpu hingga semua tepung basah. Do not overmix.
- Tuangkan adonan ke loyang muffin yang telah diolesi tipis-tipis dengan mentega dan terigu.
- Panggang selama sekitar 25 menit, atau sampai lulus tes tusuk.

*menghasilkan 12 mini muffin*


kaya foto di buku resep jadul ngga? *kedip-kedip*

Thursday, March 17, 2011

Are you laughing at me? Huh? Do you?? Do you???

Membuat kue yang satu ini bikin rambut jabrik :D
Sudah berkali-kali mencoba membuat kue bolu kukus teuteup aja nggak sukses. Bolu kukus yang sukses adalah bolu kukus yang adonan atasnya pecah hingga 3-4 patahan, sering disebut 'ketawa', serta hasilnya ringan dan lembut kalau dimakan.
Mungkin sebenarnya kalau aku nggak keukeuh membuatnya tanpa food additive bisa aja kali ya? Tapi dasar persistent, jadi tetap berusaha tanpa emulsifier, air soda maupun soda-sodaan lainnya.
Bolu kukus yang kubuat hari ini, bentuknya sudah lumayan. Aku membuatnya menggunakan 2 dandang yang berbeda di saat yang bersamaan dengan maksud agar tidak ada adonan yang menunggu. Alhasil di satu dandang mereka tertawa pecah tiga, sedangkan di dandang lain cuma ketawa satu belah saja. Grrr...
Pas dimakan pun enak pas hangat saja. Setelah kuenya dingin, alamak, jadi berat dan keras. Huhuhu...
Apakah aku harus menyerah dengan food additive kali ini?
Hik.. Hik... Hik....

Lihat nih, bolunya ketawa sih ketawa, tapi kayanya mereka ngetawain aku ya??
haahaaahaaaaaa! the villain laughed

hmm.. tapi rasanya aku harus menampilkan foto-foto mereka yang sukses ketawa lebih lebar meskipun teksturnya nggak airy. Jadi mungkin sebenarnya ada harapan untuk membuat bolu kukus ini lebih baik lagi.
Gambatteeee.....!

'wagaaawugaaawugaaaa..'and the felon company follows!

Tuesday, March 15, 2011

I'm om Detikfood.com ^^

Hadeuu ternyata salah satu percobaanku masuk ke Detikfood.com ^o^v
Senangnya!
Hehe, mungkin aku norak banget ya kesenengan. Habis sudah lama tulisanku nggak nampil di media haha!
Anyway guys, I really love you all if you can visit the site and give comments or rate me there ah ah ah! Just click here .
Mucho gracias! Mmmuah!