Wednesday, December 29, 2010

I Love Readers!




Hi,
I watch the visitors' encounter everytime I look on my blog. I can't believe I have readers! I really hope that my blog can give you 'something', you know? At least, I really hope that you could enjoy reading it.
Anyway, I am humbly saying, please please do give comments. Anything at all! I love to have feedbacks.

Well, as my gratitude to all my visitors, I'm giving you these lovely flowers pictures. I walked my hubby to the gate this morning, and I saw our flowers wrapped with water drops due to the rain last night. They're pretty and the water looks like crystal. I guess it's true that the day after the storm could be the clearest day.

So here they are, probably not so good, I made it as a practice to my amateur photography skill ^^ Cheers!






Tuesday, December 28, 2010

Just Cupcake


Hari ini Abi ulang tahun, yay! Alhamdulillah umur beliau udah 63 tahun.
However, sebetulnya hari ini aku bikin kue bukan karena untuk merayakannya. Tapi karena sudah berhari-hari menyimpan sisa ganache minggu lalu. Ceritanya, aku minggu lalu mau bikin kue bolu kukus, tapi sayang si bolu nggak mekar dan juga nggak lembut alias mingkem dan bantet.
Jadi untuk mensiasati si bolu mingkem, maka aku melakukan apa yang para baker akan lakukan saat kuenya gagal: membuat rhum ball. Rhum ball kubuat dengan resep menggunakan ganache jadi-jadian. Nah, ganache ini ternyata bersisa cukup banyak, jadi kusimpan di kulkas.
Bolu kukus mungkin belum kukuasai karena masih keukeuh bikin bolu kukus tanpa emulsifier dan cs-nya. Tapi mungkin juga sih, karena aku masih salah mengocoknya (ngaku).
Anyway, pagi-pagi tadi sudah bikin cupcake mini. Resepnya dari buku resep Femina.
Alhamdulillah, dengan resep ini aku bisa membuktikan bahwa ternyata kue jenis buttercake pun bisa dibuat tanpa bahan-bahan aditif. Yippiiiiiiiiieee!!
Karena sudah lama nggak bikin kue jenis buttercake, agak-agak lupa tips-tipsnya dan sempat pesimis melihat hasil kocokan mentegaku. Tapi ternyata, all works just fine. Nggak bantet sama sekali. Pheeew! Terobati semua luka bolu kukus bantetku. Halahh, lebay!
Berhubung aku lagi pelit karena kemarin vanilla bean-ku terpaksa sia-sia karena dicampur ke bahan kue bolu yang kemudian bantet, maka kali ini aku nggak pake vanila. Namun, aku juga nggak mau kueku jadi bau amis telur, maka aku pakaikan sedikit kayumanis. Not bad. Tapi sayang, ternyata aku yang kayanya lagi bosan dengan aroma kayumanis, padahal biasanya suka banget. Hiks.
Ganache yang tersisa aku panaskan sedikit lalu kupakai sebagai pencelup cupcake.

It's simple cupcake.

ButterCupcake
diadaptasi dari buku Seri Masak Femina, Primarasa Indonesia, Sajian Pesta, Mungil itu Lezat dengan resep asli bernama Cake Mungil

Bahan:

150gr mentega/margarin -> aku pakai campur(ternyata butter-ku habis)
125gr gula
2 butir telur
125ml susu
1/2 sdm air jeruk nipis
180gr terigu dan 20gr tepung mazeina -> resep aslinya pakai 200gr terigu saja
1/2 sdt kayumanis bubuk -> resep asli pakai esens vanili

Olesan:
ganache secukupnya

Cara membuat:
- Panaskan oven pada suhu 180 derajat celcius.
- Alasi loyang muffin dengan mangkuk kertas, atau olesi dengan margarin saja.
- Kocok mentega dan gula hingga putih dan lembut. Tambahkan telur satu per satu. Kocok hingga putih mengembang.
- Campur susu dengan air jeruk. Ayak semua tepung bersama kayumanis bubuk.
- Masukkan sepertiga bagian tepung sambil aduk balik dengan spatula.
- Masukkan setengah bagian susu sambil aduk balik dengan spatula.
- Lakukan terus sampai bahan habis. Aduk balik hingga rata.
- Tuang adonan ke dalam mangkuk kertas atau langsung di loyang hingga hampir penuh.
- Panggang sekitar 20 menit atau hingga lulus tes tusuk.
- Angkat. Biarkan dingin.
- Celup permukaan cupcake ke dalam ganache. Biarkan hingga ganache membeku. Hidangkan.

Friday, November 26, 2010

What they say about MSG?

Ini cuplikan tentang MSG (Monosodium Glutamate)



Yang ini dari CNN


So, I think I have to decrease MORE on buying processed food. Instead, I have to cook and bake from scratch more. Remember that!(scolding myself)
Lazy mom..tsk tsk tsk! (shaking my head)

Thursday, November 4, 2010

What Food Colours MIGHT Do to Our Children

If you're still not sure about my post about food colouring and other additives, I coincidently(when I was browsing for home interior article) found this article about food colouring. It says that food colouring can make children hyper.
You may read it completely here.

I don't say NEVER use food colouring. But, I think it'll be wise if we, as parent, limiting the usage of the synthetic food colour in our children's food. After all, the taste is more important than the look, isn't it? ;)

P.S: Besides, my boys are very ACTIVE enough without much of additives! ;p

picture was taken from www.4to40.com -the cake look horrible isn't it?? Eeeek!!-

Friday, October 29, 2010

Pasta/Noodle with White Sauce


Here's the so called-'pasta meal' I usually make for my kids. It's easy, and the kids will love it. So easy that I never measure anything and just throw it in the bowl. Well, of course I taste it first to check whether the taste is acceptable before serving.
The ingredients can be anything at all in that sauce. I usually add some veggies. As long as the veggies are tender enough to chew, my babies will eat it. This time I add carrot and string beans which I cooked together with the noodle to make sure it's tender. I also put stirr-fried salmon on top, but it could be other fish or prawn or boiled chicken. Oh, and I used dried tomato noodles and dried spinach noodles, to make it sounds more healthy :p

Here's what and how:

Ingredients:

Pasta or Noodle
Cooking oil
Salt
Water

Garlic, chopped
Onion, chopped. -optional-
Salt
Pepper
Shredded cheese
1 tablespoon flour
Milk
Cooking oil or butter
Any veggies

Salmon or any other fish
Lemon
Salt
Pepper
Dried Basil

Methods:
Marinated salmon with lemon, salt, pepper and basil. Set aside.
Boil water, cook pasta/noodle with oil and salt. Drain them. Set aside.
Heat oil or butter in a pan with medium heat. Turn down the heat and stir in the garlic. Turn the heat to the lowest and stir in the flour. Keep stirring to avoid lumpiness. Pour in milk and keep stirring until they mixed.
Stir in some veggies if you like.
Put in salt, pepper and shredded cheese and stir until cheese is melted and the sauce is boiling. Turn off the heat and set the pan aside.
Stirr fry the salmon with a little oil or butter til cooked.

To serve:
Put pasta/noodle in a bowl. Pour the sauce. Sprinkle the salmon on top. Serve.

Yummy.

Wednesday, October 27, 2010

Bangket Daun Jeruk

summer bunnies

Aku jarang banget bikin kue kering alias cookies. Bahkan di blog ini juga belum pernah ya?
Tadinya aku nggak tertarik untuk ikutan Bangket Week-nya NCC. Tapi kok, lama-lama tertarik juga ya. Pas lihat-lihat resep dari panitianya, hm.., kayaknya bisa dicoba nih. Dari beberapa resep yang diberikan, tadinya mau bikin Bangket Kacang a la mbak Nadrah aja. Setelah pikir-pikir, kayaknya kalau pakai terigu kurang 'Endonesah' yaa.. Akhirnya kuputuskan untuk pakai resep nomer 2, sumbernya dari Majalah Sedap, yaitu Bangket Jeruk Nipis. Which, I'm wondering, kan nggak ada jeruk nipisnya, kenapa namanya pakai '-Jeruk Nipis' ya?
Anyway, pas mau bikin ini terus terang aku nggak ada gambaran sama sekali Bangket itu seperti apa. Teksturnya kaya apa, rasanya kaya apa, belum terbayang. Setahuku kue Bangkit itu, menurut almarhumah nenekku adalah kue kering asli Betawi. Tapi menurut ibu-ibu di NCC, Bangket itu kuenya orang Sumatera. Seingatku juga, Bangket kuenya tebal berwarna cokelat dan berempah. Kalau nggak salah, kue ini juga bukan kue yang lumer di mulut seperti -katanya- Bangket Susunya mbak Nadrah.
Karena sudah banyak yang membuat Bangket Susu, maka aku tertarik untuk membuat bangket yang lain. Tercetus ide untuk mewarnai bangket ini dengan Suji. Sayangnya, sepertinya aku memakai sujinya kurang banyak. Hasil kuenya berwarna hijau pucat, yang yah... nggak apa-apa juga. Cantik-cantik aja menurutku. Tapi mungkin lain kali aku memakai lebih banyak daun suji, mungkin sekitar 12-15 lembar.
Sekarang cetaknya pakai apa ya? Tadinya sih, terpikir untuk dicetak tangan aja. Tiba-tiba ingat cetakan Bento dari temanku Fitri. Maka kupakailah cetakan berbentuk bunga dan muka kelinci. Tadinya mau pakai cetakan beruang juga, tapi sepertinya tangan dan kakinya yang kecil akan menyulitkanku mengeluarkan adonan. Jadi, maaf Pak beruang. Lalu baru sadar, di mana ya rollingpin? Ah, ambil saja botol sirup yang kosong sebagai rollingpin! my messy workplace

Pertama kucoba bakar 30 menit, udah enak, tapi tengahnya masih belum kering benar. Pas coba 50 menit, duh kayanya kekerasan jadinya. Nah, kalau yang 40 menit cukup deh, luarnya garing, dalamnya lumayan empuk. Rasa kue ini kayanya seperti kue sagu ya? Cuma kalau kue sagu keju itu gampang ngeprul, kalau ini cukup kokoh. Kue apa ya jaman dulu yang kaya gini, hmm? Walaupun nggak pakai kulit jeruk, tapi aroma daun juruk purutnya pas digigit wangiii banget!
the more the merry

Oiya, ini resepnya yang sudah diadaptasi aja ya ;)

Bangket Daun Jeruk
diadaptasi dari Majalah Sedap Sekejap

Bahan:

untuk santan:

3 lembar daun pandan
175 ml santan (dari 1/2 butir kelapa parut yang dicampur dengan 12-15 lembar daun suji dan air)

500 gram tepung kanji
2 lembar daun pandan
5 lembar daun jeruk purut -> aku pakai 6 lembar kecil
1 buah jeruk purut, ambil kulitnya -> aku nggak pakai, habis nggak ada sih
1/2 sendok teh garam
2 kuning telur
1 putih telur
200 gram gula halus

"ouch, my ear!"


Cara membuat:
- Blender daun suji yang sudah disobek-sobek dengan 100ml air hingga halus.
- Campur air suji ke parutan kelapa, aduk rata, peras, ambil santannya sebanyak 175ml atau lebihkan sedikit bila takut santan menyusut setelah mendidih nanti.
- Rebus santan, daun pandan, daun jeruk, kulit jeruk, dan garam sambil diaduk sampai mendidih. Angkat lalu saring dan dinginkan.
- Sangrai tepung kanji bersama daun pandan sampai daun pandan kering. Angkat dan dinginkan.
- Panaskan oven 140 derajat Celcius.
- Kocok telur dan gula sampai kental. Tambahkan tepung. Aduk rata lalu masukkan santan sedikit-sedikit sambil diaduk. Bila adonan sudah kalis (tidak lengket di tangan) tidak perlu mencampurkan semua santan.
- Giling adonan setebal 1 cm. Cetak lalu letakkan di loyang yang telah dioles margarin.
- Oven sampai matang, kurang lebih 40 menit.

..and a jar of it



Thursday, August 19, 2010

My Faaaaavourite Blog Ever: Cakewrecks!

I can't help it!
I found this blog about last year, and I kept on reading it thorugh all their posts. I then a bit forgot about it for months. Yesterday, I remember it again after looking at my browser, that the link is still there. So I thought to give it a visit again. From my step on that blog until today, day 2, I keep on reading it. I have to catch up!
What so special about this blog anyway?
It's tremendously hilarious!!! This blog is about funny, wacky, or even scary cakes that made by pro and (obviously)not pro bakers.
Yesterday I spent all day(and night) attached to my blackberry just to glued my eyes on this blog. If I didn't remember my toddlers need to be feed, bath, nap and go to the bathroom, I probably spent the day lying down on our sofa browsing that blog. I think my toddler begin to find me weird(er) because I was laughing at my blackberry alone.
Ya ya ya, cut the crap. Here is the link, which you can also click directly on My Blog Walk list in this blog: CAKEWRECKS!
ENJOY!

Wednesday, August 18, 2010

Crepes/Dadar

Hm..
nothing special with this recipe. It's just a basic thing I just think needed to be posted. You know, to avoid me from digging or browsing for this basic crepes/dadar recipe again.
I tried this few days ago, just once in my life (haha). It's so simple and might be flexible enough to be made to another more serious snacks, maybe. I made a change a bit from its original recipe, like measuring fluor with cup(originally in grams) and change 50grams of butter into 2 tablespoons of oil (it's a healthier choice).
There are lots of crepes recipe out there. But I've just made this one.
So, here it is:

Crepes/Dadar

Ingredients:

1/2 cup flour
1 egg
150ml milk
2 tbsp of cooking oil
a pinch of salt

Directions:
- Whisk egg til just mixed
- Put in a bowl: fluor an salt, then mix with whiskers.
- Pour in the egg and keep whisking
- Pour the milk bit by bit, keep whisking
- Last, pour in oil and whisk all together til blended.
- Let it sit for about 30 minutes
- Heat the pan (I used 10cm pan) with medium heat
- Grease the pan with a little butter/margarine/oil
- Low down the heat to minimum
- Pour in the dough and let it spread
- Flip it.
- Get them out of the pan. ^^

*I got about 12 small crepes. Good luck!

Thursday, July 29, 2010

Cake Singkong


Aha! Akhirnya, GLUTEN FREE!
Setelah memendam sekian lama ingin membuat cake yang gluten free, akhirnya tercapai juga cita-citaku!
Kenapa harus gluten free? Nggak harus, tapi bagi sebagian orang; HARUS. Seorang teman yang memiliki anak Autis mau nggak mau harus mencari makanan yang gluten free, karena seorang pengidap Autis nggak boleh makan makanan yang mengandung gluten. Terigu merupakan bahan makanan yang mengandung gluten. Apakah dengan mengganti terigu sudah berarti aman bagi anak autis? Sayangnya belum. Mereka juga harus berhati-hati terhadap gula, dan sebagian dari mereka juga mengidap alergi terhadap bahan makanan lain seperti telur.
Bagaimana dengan anak yang nggak mengidap autis? Menurut Pak Wied Harry, pakar gizi yang suka ada di tv itu lho, gluten yang nggak tercerna tubuh bisa menggangu daya imun anak. Jadi sebaiknya jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan berbahan utama yang mengandung gluten. Begitulah kalau aku nggak salah. Kalau salah tolong diperbaiki, ya.

Anyway, dari dulu sebetulnya aku suka sama kue singkong yang dijual tetangga di dekat rumah Mamahku. Kuenya aku nggak tahu namanya, bentuknya seperti cake kecil, berbentuk bundar seperti pie, dengan warna kuning muda dan katanya dari singkong. Hmm.. Biasanya mamah memesan kue itu kalau sedang ada hajatan. Kalau nggak ada acara? Ya, nggak mesan. Makanya sekali memesan pasti jumlahnya nggak sedikit. Jadi nggak mungkin juga aku memesan kue itu cuma 2-3 potong.
Mamah sebetulnya punya buku resep tanpa gambar yang ada resep cake singkongnya, tapi namanya lain, entah apa, aku lupa. Kue itu sepertinya mirip dengan kue yang kumaksud. Lho, katanya tanpa gambar, kok tahu itu kue yang dimaksud? Soalnya di sampul buku resep tersebut ada foto kecil kue-kue yang mirip dengan si kue singkong tersebut. Tapi aku nggak pernah berani membuatnya.
Kadang Allah suka memaksa juga ya, ha ha ha! Sepertinya Dia tahu apa mauku, tapi Dia tahu juga aku suka malas, maka rasanya koran Kompas hari Minggu lalu agak 'memaksaku' untuk benar-benar mencoba membuatnya. Resep kue tersebut 'muncul lagi' di halaman koran tersebut dengan nama Cake Lapis Singkong. Cake ini berlapis dengan tiga warna. Diwarnai dengan pewarna sintetis tentunya.
Aku kan sudah berkomit untuk meniadakan pewarna sintetis sebisa mungkin dalam makanan-makanan yang aku buat. Maka, terbitlah ide pewarna alami: SUJI.
Sayangnya, aku nggak teliti membaca resep. Dalam daftar bahan yang dibutuhkan nggak tertera adanya kelapa parut. Baru saja aku mau membuatnya, baru aku sadar kalau di dalam keterangan cara membuatnya tertulis "campurkan kelapa parut..". Ha?? Aduh... kenapa nggak lengkap gini sih, daftar bahannya?? Alhasil, acara membuat kue diundur sehari demi membeli si kelapa parut. Maklum, waktu yang tersedia untuk membuat kue sangat pendek: cuma sebatas waktu tidur siang anak-anak. Begitu mereka bangun, maka berakhirlah acara masak-memasaknya :D
Akhirnya hari berikutnya jadi juga aku membuat kue ini. Takaran kelapa parutnya hanya kukira-kira sendiri saja. Takaran lain pun aku buat jadi ukuran cup. Hasilnya wangi daun pandan tercium semerbak dan warna hijaunya cerah. Bagian atasnya pun kutaburi almond panggang. Tadinya sih, maunya ditaburi dengan kenari panggang (kenari pada kue mengingatkanku pada resep-resep kue jaman dulu) tapi berhubung kenarinya belum sempat dipanggang, ya seadanya aja deh. Sayangnya kue ini bagian bawahnya agak basah. Sebetulnya bukan salah si resep. Aku duga karena aku nggak cukup kering memeras singkongnya. Lha wong aku cuma memeras pakai tangan terus ditiriskan di peniris aja kok. Pemalas memang. Next time, gunakan serbet deh untuk memeras singkongnya sampai tiris-ris-ris!
Jadi, saudara-saudara, ada dua pelajaran yang perlu dicermati dalam kesalahan yang kubuat kali ini. So learn from my mistake and DON'T DO IT! What you have to do is:
1. READ THOUROUGHLY A RECIPE BEFORE YOU DECIDE TO MAKE IT. Terutama pada resep yang sumbernya nggak mengkhususkan diri pada bidang masak-memasak.
2. SQUEEEEZE HARD TIL DRY. Singkongnya jangan cuma ditiriskan ya... :p

Nah, setelah menguingat-ingat kesalahanku -hiks- mari kita lihat resepnya. Selamat mencoba!

Cake baru dikeluarkan dari kukusan


Cake Singkong

Bahan:

1/2 kg singkong, parut halus
4 btr telur
1/2 cup kelapa parut
100 gr margarin, lelehkan
3/4 cup gula pasir
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan
4 lbr daun suji
1/4 cup air
2-3 genggam almond atau kenari panggang, remukkan kasar

Cara membuat:
- Blender halus daun pandan, daun suji dan air
- Saring daun yang sudah diblender dan campurkan airnya ke dalam parutan singkong, lalu aduk rata.
- Peras parutan singkong hingga tiris
- Campurkan kelapa dan garam ke dalam singkong dan aduk rata
- Siapkan dandang/kukusan di atas kompor dengan api besar
- Oles dasar loyang 20x20x5cm dengan sedikit margarin, lalu lapisi dg kertas roti atau plastik tahan panas.
- Kocok dengan kecepatan tinggi telur dan gula hingga mengembang tinggi, putih dan kental. Matikan mixer.
- Masukkan campuran singkong ke dalam telur perlahan, aduk balik dengan spatula hingga rata.
- Masukkan margarin cair sedikit-sedikit sambil diadukbalik hingga rata.
- Tuang ke loyang, ratakan. Taburkan dengan almond/kenari panggang.
- Kukus kue 30 menit, lalu tes tusuk. Bila kurang matang bisa ditambah waktu pengukusannya.
- Angkat dan biarkan dingin. Potong-potong.

*bisa jadi 24 potong mini cake*

Tuesday, July 27, 2010

Ayam Goreng Tepung


Aku banyak browsing resep ayam goreng tepung yang model KFC. Hasilnya: buaaanyak banget. Bahan-bahannya juga macam-macam. Kebanyakaan juga mengatakan bahwa ayam goreng KFC yang asli menggunakan MSG. Nah, kalau mau bikin sendiri ngapain juga pake MSG? Betul tidak? Betuul..

Resep yang aku temukan ada yang sederhana ada juga yang menggunakan bahan yang banyak dan proses yang lumayan panjang.
Setelah pusing-pusing, seperti biasa, kupotong jalan pintas saja. Aku memutuskan untuk menggabungkan yang cukup masuk akal aja bagiku plus tambahin bahan favoritku, maka inilah hasilnya. Resep ini sudah beberapa kali kubuat, cuma pas mau tayang di blog kok malah lupa satu bahan: biji pala bubuk. Anak-anakku alhamdulillah doyan. Mereka sepertinya senang bisa memegang sendiri tulang si sayap ayam seperti memegang es krim, hehe.

Ohya, pas ayamnya sudah terbalur rata dan lengkap, ternyata adonan pencelup dan pembalurnya masih tersisa. Sambil memikirkan bisa dibuat apa sisanya ini, aku campurkan adonan pencelup dengan pembalurnya, lalu kumasukkan kulkas. Besok paginya aku rebus sebuah kentang, campur dengan adonan pencelup-pembalur sisa, lalu kupanggang dioven, Voila! Jadi deh, sarapan anak-anak. Mereka suka juga tuh, hehe. Mungkin bisa ditambah sayur atau daging yang dipotong kecil. But, i was out of stock yesterday. Seadanya aja ya anak-anak..;)

Yuk, dicoba, nggak susah kok. Rasa mungkin beda dengan ayam KFC. Tapi enak kok ^^

Ayam Goreng Tepung

Bahan:
1/4 kg atau 11 buah sayap ayam yang dibuat tulip, atau bagian ayam mana saja
Minyak goreng yang banyak agar bisa menggoreng hingga ayam terendam

Pencelup:
1 btr telur ayam
1/2 cup susu cair
1 siung bawang putih, haluskan
1/4 sdt oregano kering
1/4 sdt basil kering
1/2 sdt lada bubuk
secubit biji pala bubuk
1/2 - 1 sdt garam

Pembalur:
3 sdm tepung terigu
1 sdm tepung beras
1/2 sdt bawang putih bubuk
sejumput oregano kering
sejumput basil kering
1/2 sdt lada bubuk
secubit biji pala bubuk

Cara membuat:
- Cuci bersih ayam
- Aduk rata semua bahan pencelup
- Aduk rata semua bahan pembalur
- Masukkan potongan ayam ke bahan pencelup, aduk rata, diamkan sampai sekitar 30 menit
- Tiriskan ayam dari pencelup
- Balurkan ayam satu persatu ke dalam pembalur hingga rata. Ketukkan ayam perlahan untuk melepaskan terigu yang terlalu banyak menempel.
- Ulangi proses: masukkan ayam yang telah dibalur ke dalam pencelup lagi, langsung angkat.
- Balurkan lagi ayam ke bahan pembalur hingga rata.
- Panaskan minyak hingga panas.
- Kecilkan api dan masukkan potongan ayam, pastikan ayam terendam minyak. Tutup wajan.
- Intip sesekali. Balik ayam untuk mematangkan sisi lainnya. Tutup.
- Angkat ayam bila sudah matang kecoklatan.
- Tiriskan

*menghasilkan 11 potong sayap ayam.

Kentang Telur Panggang

Bahan:
Sisa adonan pencelup dan pembalur ayam goreng tepung
1 buah kentang
Cara membuat:
- Rebus kentang yang telah dikupas dan dipotong kotak-kotak hingga matang. Tiriskan
- Panaskan oven 180C
- Oleskan mangkuk tahan panas dengan margarin tipis-tipis
- Campur dan aduk adonan pencelup-pembalur dengan kentang.
- Tuangkan adonan ke dalam mangkuk tahan panas. Panggang sekitar 25 menit
- keluarkan dari oven. Diamkan hingga berkurang panasnya. Hidangkan

*menghasilkan semangkuk kentang cukup untuk dua anak batita :)

Friday, July 23, 2010

Bola-bola Tempe



Hm.. tempe lagi.
Padahal, kecuali mendoan, tempe bukan makanan favoritku lho. Mungkin aku masih terbawa suasana aja gara-gara habis bikin tempe mendoan waktu itu.
Terinspirasi oleh resep perkedel tempe di salah satu tabloid juga, maka aku buat bola-bola tempe ini untuk cemilan anak-anak. Bumbunya masih mirip bumbu mendoan, karena masih terngiang-ngiang, haha! Halahh! Aku tambahkan daun sawi hijau untuk tambahan gizi. Tapi, mungkin lain kali aku coba dengan daun atau sayur lain. Soalnya menurut si nggak suka sayur alias ayah, sawi itu agak pahit.
Si dedek, seperti biasa, langsung makan. Sementara abang tadinya makan setengah, tapi habis itu bilang "nda enak" lalu menaruh setengah bola tempe ke piring. Tapi setelah dede berhenti makan di paruh bola kedua, abang mengambilnya dan bilang "abang emam" dan menghabiskan si bola tempe. Hihi..

Anyway, mari kita lihat resepnya.

Bola-bola tempe

Bahan
1 bata tempe, kukus
2 lembar daun sawi hijau, buang batangnya(atau sayur apa saja), iris halus
1 butir telur
2 sdm tepung beras
1 batang daun bawang, iris halus
garam
minyak untuk menggoreng

Bumbu:
1 siung bawang putih
2-3 siung bawang merah
1/2 sdt ketumbar halus
1 cm kencur

Cara membuat:
- Haluskan bumbu
- Aduk semua bahan jadi satu.
- Bentuk bola-bola sebesar bola bekel.
- Goreng hingga matang. Tiriskan dari minyak. Hidangkan.

*Aku lupa jadinya berapa buah. Tapi nggak banyaklah. Aku nggak pernah bikin makanan jumlahnya banyak, takut gagal, hehe.

Goodluck!

Monday, July 12, 2010

Macaroni Goreng

Alo!

Pernah punya buku resep yang busuk sebusuk-busuknya?
Mamahku punya. Bahkan bukan cuma satu.
Tapi buku besar resepnya yang paling kuingat, dan masih ada sampai sekarang, adalah kumpulan kliping resep-resep dari majalah dan tabloid. Ada satu buku kliping terlama, dari sejak aku SD buku itu sudah ada. Kumpulan kliping itu sampulnya karton merah dibundel di sisinya dengan lakban hitam. Suatu hari nanti kutunjukkan juga ya.
Buku kliping yang kedua sudah rancu kepemilikannya. Buku itu sebetulnya tugas dari mata pelajaran tata boga-ku sewaktu SMP. Tapi dulu aku memang nggak terlalu kreatif ya, mungkin bukuku ini termasuk yang paling jelek sekelas. Bikinnya buru-buru, karena aku menganggap enteng waktu. Kliping resepnya pun banyak yang berupa fotokopian, karena kayaknya nggak tega juga kalau harus memotong halaman dari majalah yang masih bagus.
Setelah buku ini jadi, buku ini lama sekali terabaikan. Bahkan bertahun-tahun nyaris tak tersentuh. Setelah ditemukan lagi, ternyata ada juga beberapa resep yang dimanfaatkan Mamah dan dicoba buat olehnya. Salah satunya si Macaroni Goreng ini.
Sejak dicoba untuk pertama kalinya, resep ini cukup sering juga dibuat baik untuk sarapan maupun untuk berbuka puasa. Makanan ini praktis, enak dan lengkap gizi. Cuma sayangnya di kliping ini nggak tercantum nama majalahnya. Siapa sih yang ngliping?? Payah deh! Oh... itu kan aku sendiri yang buat -__-"
Kebetulan setelah lama vacuum di milis NCC, bahkan emailnya kubuat 'digest', pas buka ternyata aku sedang ada di penghujung Pasta Week. "Week-week-an" ini adalah event online agar anggota milis membuat makanan dengan tema tertentu. Kali ini membuat makanan dari pasta.
Langsung jadi pengen ikutan. Tapi karena waktunya mepet-surepet, yang langsung terpikir ya, resep ini. Macaroni Goreng ini menurutku fusion antara Italia dan Asia. Meskipun semua bahannya hampir sama dengan membuat pasta a la Bolognaise, tapi cara membuatnya dengan ditumis (stir-fry), yang merupakan kekhasan masakan-masakan Asia. Belum lagi taburan bawang goreng di atas pastanya sebelum dinikmati. Lebih enak lagi dimakan dengan saus sambal. Yum...!

Anyway, aku nggak sempat 'kreatif' untuk merombak banyak resep ini, bahkan nyaris sama sekali sesuai resep. Aku cuma menyederhanakan cara membuat serta takarannya. Hehe, biasa, malas nimbang, bo. Eh, bahkan aku nggak nyadar bahwa di resep asli pakai air kaldu! Well, hanya untuk ikut meramaikan event. Lagipula, apa salahnya bikin makanan enak. Ya, kan? ;)

Berikut adalah resepnya

Macaroni Goreng


Bahan:
1 siung bawang putih cincang
1/2 buah bawang bombay besar
100 gr daging sapi cincang
1 buah tomat, dimasukkan ke dalam air mendidih sebentar. Kuliti, cincang halus.
2 sdm saus tomat
garam secukupnya
merica hitam bubuk sesuai selera
oregano bubuk sesuai selera
1/2 sdt gula pasir
150 gr macaroni elbow, rebus hingga matang, tiriskan
10 buah jamur merang, iris-iris
1 buah jagung manis, diambil bijinya
1 genggam kacang polong beku
bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:
- Panaskan minyak
- Tumis bawang putih dan bawang bombay.
- Masukkan daging, tumis hingga berubah warna. Masukkan tomat dan saus tomat. Aduk.
- Setelah daging kelihatan mulai matang, masukkan jagung, jamur dan kacang polong. Aduk.
- Masukkan macaroni rebus, aduk rata.
- Bumbui dengan garam, gula, merica, oregano. Aduk hingga rata.
- Angkat setelah semua matang. Hidangkan bersama taburan bawang merah goreng.
- Lebih enak disantap bersama saus sambal.

Thursday, July 8, 2010

Mendoan Cilacap

Siang...
Lagi rajin nge-blog nih, he he.
Tadi pagi aku bikin makanan favoritku yang sebelumnya nggak pernah kucari tahu cara bikinnya. Apakah itu? TEMPE MENDOAN! Tiap jalan ke mana-mana kalau ada tukang mendoan di pinggir jalan bawaannya pasti ngiler. Meskipun belum tentu beli sih, soalnya seringnya nggak sempat mampir (hu..hu..).

Setelah beberapa kali kecewa karena hidangan sarapanku buatanku untuk anak-anak dikalahkan tempe goreng yang dibawakan Umi dari tukang nasi uduk, maka timbul ide untuk membuat tempe goreng sendiri untuk cemilan. Ide terus berlanjut, hm.., kenapa nggak tempe mendoan aja sekalian.
Langsung aku browsing di milis NCC(Natural Cooking Club), dan mendapatkan resep yang aslinya bernama Mendoan Cilacap ini. Resep ini diposting oleh Mbak Amy.
Memang banyak resep mendoan, tapi aku suka yang ini karenaaa... ukurannya pake sendok! Ha ha ha! Ya iyalah, coba bayangin, bikin tempe goreng aja masak harus menimbang-nimbang dulu terigunya berapa gram, dan seterusnya. Bo, males banget ngga sehhh?
Jadi aku bukan pilih resep ini karena resepnya a la Cilacap. Malah aku baru tahu mendoan ada yang dari Cilacap. Terus terang aku juga nggak tahu sebetulnya mendoan itu aslinya dari mana. Mari kita Google sebentar.. Nah, kalau menurut Wikibooks sih, berasal dari Banyumas. Okelah, tambahan pengetahuan sedikit, hi hi.
Nah, kali ini aku sengaja goreng agak sedikit lebih kering dari mendoan biasanya. Biar mirip tempe goreng biasa, tapi cita rasanya mendoan. Anak-anakku juga kan terbiasanya dengan tempe goreng tepung biasa. Lalu, aku juga pakai tempe biasa yang diiris tipis, bukan mendoan. Kalau ini cuma karena malas ke AlfaMidi, jadi aku titip Umi aja untuk beli di tukang sayur. Setalah jadi aku sediakan cabai rawit. Maunya sih, pakai sambal kecap. Tapi karena resep aslinya nggak menyertakan resepnya, aku juga malas bikinnya ^^.
Alhamdulillah dibilang enak sama Abi. Dedek juga doyan. Umi bilang enak. Ayah bilang biasa aja, tapi habis makan dua potong. Cuma Abang kayaknya lagi ogah makan, cuma makan sepotong. Nggak apa-apalah, yang penting aku happy, next time bikin lagi! ^^

Mendoan Cilacap
Resep ala Ibu Mertuanya Mbak Amy

Bahan:
• 10 buah tempe mendoan (kalau tidak ada bisa dengan tempe biasa yang
diiris tipis-tipis)
• 2 batang daun bawang, iris halus
• 1 sdm tepung beras
• 3 sdm tepung terigu
• Air secukupnya hingga kekentalan tercapai
• minyak goreng untuk menggoreng

Bumbu dihaluskan:
• 2 siung bawang putih
• 1 butir kemiri
• 1 sdt ketumbar, haluskan
• kencur secukupnya
• garam secukupnya

Cara membuat:
1. Aduk tepung dengan bumbu halus, daun bawang, dan air (masukkan
sedikit demi sedikit) hingga rata.
2. Celupkan tiap lembar tempe mendoan dalam adonan tepung.
3. Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga adonan tepung matang
tetapi tidak kering, cukup putih saja warnanya. Angkat, tiriskan.
4. Sajikan hangat dengan cabe rawit.

Mau lagiiii!!



Dedek lagi mam, am!

Tuesday, July 6, 2010

Broccoli Chicken Nugget -REVISIT-




Hay-looooo ^^
Long time no see! He he he..
Resep berikut adalah makanan favorit semua anak: NUGGET!

Aku menemukan resep ini dari milis ibu menyusui: ASIFORBABY. Aku lupa siapa yang posting waktu itu (maaf -__-"). Sudah pernah aku post di blog-ku yang lain. Tapi kali ini resepnya di-post lagi di blog khusus makanan ini.
Ada beberapa hal yang kusederhanakan dari resep awal. Salah satunya mencincang brokoli dan bukan diblender. Toh, lembut juga setelah ia matang.
Anyway, nugget ini disukaaaa banget sama anak-anak. Bahkan orangtua juga bisa ikut makan. Rasanya nggak kalah deh, sama restauran cepat saji (he he he). Bahkan, boleh dibilang mengalahkan nugget curah. Yea iyalahhhhh... wong iku isine roti thok!
Memang banyak sih, resep-resep nugget yang menggunakan roti tawar. Tapi menurutku nugget curah terlalu banyak mememakai roti(atau apapun itu) daripada dagingnya sendiri -__-". Besides, I like cook things from scratch ^^
Oiya, selain brokoli, silakan bereksperimen dengan sayuran apa saja yang ada di kulkas sebagai penggantinya. Rasa sayuran tersebut insyaAllah nggak bisa dideteksi. Mungkin kita bisa mencoba dengan wortel serut, atau bayam cincang, buncis iris(bahkan Ayah pun tertipu ha ha!), atau yang lainnya. Selain bereksperimen, dan hidup makanan sehat!

Broccoli Chicken Nugget


Bahan:
350 gr daging ayam giling
1 bonggol sedang brokoli, ambil kuntumnya saja lalu cincang halus
2 sdm tepung terigu
3 putih telur
2 sdm tepung beras (boleh pakai yang organik atau yang biasa, sesuai selera. Bahkan mungkin dihilangkan juga nggak apa-apa kali ya?) [aslinya sih, pakai susu bubuk, tapi anak-anakku anak ASI, Bundanya masih nggak rela pakai susu bubuk]
50 gr keju cheddar parut
1 sdt garam (hilangkan, kalau nuggetnya untuk anak di bawah 1 thn)
1/4 sdt merica bubuk
1/4 sdt pala bubuk
1 sdt kecap manis [aslinya sih kecap Inggris, tp nggak pernah beli]
oregano dan basil kering secukupnya -> ini murni ideku sendiri
Minyak untuk menggoreng

Bahan pelapis:
havermut quick cooking
tepung roti kasar
putih telur kocok asal

Cara membuat:
- campur semua bahan jadi satu. Tuang di loyang loaf. Ratakan.
- kukus selama 30 menit atau sampai mengeras. Dinginkan. Potong-potong atau cetak sesuai selera
- lapisi nugget dengan putih telur, gulingkan ke campuran havermut dan tepung roti. Ulang pelapisan sekali lagi.
- goreng dalam minyak panas sampai matang. Simpan sisanya di freezer bila belum mau dimakan.

Menghasilkan cukup untuk sekitar 3 kali makan dua anak batita.

Monday, June 7, 2010

Fresh Corn Muffin

Muffin hangat sama teh manis, enak buat sarapan yumm..

Sabtu lalu aku membuat muffin ini untuk kedua kalinya. Seingatku,
resep ini kudapatkan dari hasil browsing dan kebetulan dapat yang
eggless. Sayangnya, karena tanpa telur, muffin ini memakai pasangan
duo additives: baking powder dan baking soda, hehe. Tapi aku sudah
mengurangi jumlah zat aditif tersebut dari jumlah di resep yang asli. Selain itu
aku juga mengganti beberapa bahan dari resep asli menjadi yang
'sedikit' lebih sehat, seperti mengganti mentega dengan minyak, dan
sebagian susu dengan yogurt.
Blending dari jagung dan yogurt menghasilkan aroma yang ni'meh saat
dibakar ;). Baunya gurih, sehingga keju sebetulnya menjadi tambahan
saja jika diinginkan. Tanpa keju pun sebetulnya aroma muffin ini sudah
sangat buttery (menurutku lho!). Mungkin karena yogurtnya ya?
Rasa muffin ini sengaja kubuat gurih, karena agak bosan yang
manis-manis. Lagipula, Basil juga sepertinya cenderung suka makanan
gurih daripada manis.
Oiya, jagungnya bisa diproses sesuai selera ya, boleh diblender halus,
atau bahkan nggak diblender sama sekali.
Anyway, ini dia resepnya. Silakan mencoba!

Bahan:
1 bonggol jagung manis, dirorot(bahasa bagusnya apa ya?), blender kasar
2 cups tepung terigu
1/2 cup yogurt
1/4 cup susu cair
1 sdm minyak goreng
1 sdt peres baking powder
1/2 sdt peres baking soda
2 1/2 sdm gula pasir
1 sdt peres garam
Keju, parut kasar sesuai selera

Cara membuat:
- Panaskan oven 180c
- Siapkan dua buah mangkuk sedang
- Campur rata terigu, bak pow, bak soda di dalam mangkuk pertama
- Dalam mangkuk kedua campurlah jagung, yogurt, susu, gula, garam,
minyak, keju. Aduk rata
- Tuang isi mangkuk kedua ke dalam mangkuk pertama. Aduk HANYA hingga
semua adonan rata.
- Oleskan tipis2 mentega ke dalam loyang muffin.
- Sendokkan adonan ke dalam loyang hingga cukup penuh.
- Panggang adonan selama 15-20 menit.
- Lakukan tes tusuk untuk memeriksa kematangan muffin.
- Keluarkan muffin dari oven setelah matang.

Menghasilkan sekitar 12 muffin mini.
Muffin yang baru keluar dari oven. Ups, sudah hilang dua! Hehe..

Mariiii makan! :D

Wednesday, May 19, 2010

Sugarless Oat Muffin



Akhirnya nge-blog lagi, di jam 04.17! Wow! Bareng maling pulang nih, nge-blog-nya, hehe...
Anyway, langsung aja sebelum ngantuk lagi. Muffin ini terinspirasi muffin oatmeal andalan, yang mana bahkan belum pernah tayang di blog-ku, tapi versi tanpa gulanya.
Selain dari resep andalan itu, aku juga terinspirasi dari Pak Wied (Wied Harry) dengan buku resep kue-kuenya yang tanpa gula.
Di rumah kebetulan masih ada sisa kismis, tinggal seperempat cup. Ada pisang ambon juga tinggal satu. Juga masih ada banyak oat. Jadilah muffin ini. Aku tambahin pisang karena khawatir si kue nggak cukup manis.
Hasilnya? Enak, empukkkk, dan nggak seret. Tapi rasa manisnya tipis sekali, dan mungkin nggak cukup manis bagi yang suka manis-manis. Tapi karena aku sudah manis ya segitu cukuplah, ha ha ha! Just kidding, folks! Rasa manisnya sebetulnya tambah berasa pas kismisnya kegigit. Sayangnya aku nggak mencincang si kismis cukup halus agar dia merata di adonan. Well, next time better :)
Siapa yang suka? Suamiku! I just found out that he likes raisins (after all these years?? Girl, where have u been??). Anak-anak? Suka, tapi yang dimakan cuma dome-nya doang, hik hik.. Bokap, no comment (jangan-jangan dia nggak nyobain??). Nyokap juga suka, karena kuenya tanpa gula, dia merasa lebih aman untuk blood pressure-nya. Sayangnya aku masih belum menyingkirkan baking soda dan baking powder untuk para muffin. Sebetulnya kata Pak Wied bisa. Tapi aku memang masih takut gagal aja, soalnya muffin kan memang mengandalkan food additives yang satu itu. Tapi, lain kali harus dicoba, ganbatteee!
Ohya, lain kali aku mau mencoba kurma sebagai pengganti kismis. Mestinya sih, lebih manis ya..

Ini resepnya ya, selamat mencoba:

Bahan:
1 cup air
1/4 cup kismis, cincang halus
1/3 cup oat non instan
2 sdm mentega
3/4 cup tepung terigu
1/2 sdt baking soda
1/2 sdt baking powder
1/4 sdt garam
1 buah pisang ambon matang, lumatkan dengan garpu
1 btr telur, kocok dengan garpu
1/4 sdt kayu manis bubuk

Cara membuat:
- Panaskan oven 200 derajat Celcius
- Siapkan loyang muffin mini dengan mengoleskan mentega tipis-tipis
- Siapkan oat dan mentega di sebuah mangkuk
- Masak air dan kismis hingga airnya surut setengahnya
- Tuang campuran air kismis yang masih mendidih ke mangkuk berisi oat. Diamkan sekitar 20 menit.
- Di mangkuk lain, aduk rata terigu, garam, kayu manis, baking soda, dan baking powder
- Masukkan pisang ke dalam campuran oat. Aduk
- Masukkan kocokan telur ke dalam campuran oat. Aduk
- Masukkan campuran oat-telur ke dalam terigu. Aduk HANYA sampai tercampur rata.
- Sendokkan adonan ke loyang muffin. Panggang dalam oven sekitar 30 menit.

Menghasilkan sekitar 8 mini muffin

Thursday, February 11, 2010

One Casual Morning


Pagi tadi aku menyiapkan makanan seperti biasa. Pagi-pagi, sebelum Adzan Subuh, sudah di dapur sambil mengusir cicak yang berkeliaran. Bekal buat Ayah; sayap ayam panggang dan capcay sederhana.
Habis itu menyiapkan sarapan untuk anak-anak. Niatnya sih, mau bikin pancake yang fluffy tanpa baking soda beserta saus apel karamel. Seharusnya bisa lho bikin pancake tanpa baking powder. Cuma agak sedikit berusaha, karena harus pakai mixer dan telur kuning dan putih dipisah dulu. Putih telur dikocok sampai cukup kaku, sedangkan kuningnya dikocok bersama gula dan teman-temannya. Baru setelah adonan kuning telur mengental, masukkan putih telur yang kaku itu ke dalamnya dan aduk rata.
Teorinya.
Kenyataannya, kok males ya memisah-misah telur? Maka, dengan kesoktahuanku yang biasa, aku kocok saja itu telur semua sampai kental. Lalu menunggulah aku sampai anak-anak bangun sebelum memasak si adonan, sambil browsing.
Alhasil, adonannya kok kuennnnteeeelll banget sangat nggak meyakinkan. Tanpa pikir panjang langsung membelokkan arah, masukkan lagi susu biar lebih cair dan memutuskan untuk buat dadar (crepes) saja, ha ha ha!
Oh ya, sausnya sudah aku siapkan sebelum menyiapkan adonan pancake. Resepnya lumayan ngasal, karena setelah browsing-browsing, kok ya pada ribet bikinnya.. Jadilah sok tahu bikin sendiri.

Nah, masakanku memang hasil dari kesoktahuanku. However, lumayan jugalah. Tapi aku nggak akan mengetikkan resep dadarnya, karena sudah nggak jelas ukurannya, hehe. Simply find your favourite crepe recipe by yourself, ok?

Cuma, sekedar mendokumentasikan apa yang kubuat. Kalau ada yang meniru, yah.. resiko sendiri ya.

Sayap Ayam Oven

Bahan:
7 buah sayap ayam (lupa berapa gram)

Haluskan:
1 siung bawang putih
1 iris jahe
garam

Perendam:
2 sdt saus tomat
1 sdt minyak wijen
1 sdt lada hitam
1 sdt madu

Cara membuat:
Ungkep ayam yang sudah dibersihkan dengan bumbu halus sampai airnya sat dan matang.
Baluri ayam dengan bumbu perendam. Diamkan, atau masukkan kulkas bila baru akan dimasak keesokan harinya.
Panggang di oven dengan suhu 180C sekitar 15-20 menit.

Dadar Saus Karamel Apel

Dadar:
Find your own favourite recipe please

Saus Apel Karamel
Bahan:

1 buah apel, kupas iris tipis, potong persegi
1 sdm mentega (aku pakai unsalted, tapi mungkin lebih baik pakai yang salted untuk mengimbangi manisnya)
2 sdm gula pasir
3 sdm air panas

Cara membuat:
Buatlah dadar sesuai resep (hehe). Sisihkan
Panaskan wajan anti lengket dengan api kecil
Masukkan mentega hingga meleleh semua, lalu masukkan irisan apel
Masak hingga apel berubah kuning kecoklatan
Taburi apel dengan gula. Biarkan hingga gula meleleh. Aduk.
Masukkan air panas lalu aduk rata hingga mengental. Matikan api.
Sajikan dadar yang dilipat atau digulung dengan siraman saus.

*sausnya cukup hanya untuk porsi dua anak batita.

Kelihatannya enak bukannnn? But, no matter how good a food we make, if toddlers say no, it's a no. It only makes the food stays in their mouth, but not in their belly. -Sigh!-



By the way
, kan pancake-nya salah bikin. Kok, masih dibilang 'casual morning'? Ya memang iya. Karena kalau aku 'berulah' dan 'membuat kekacauan' di dapur itu adalah suatu hal yang sangat biasa. He he he...

Monday, February 8, 2010

Creamcheese Cake



Nope, not Cheesecake - cheesecake. It's more cheese sponge cake made out from creamcheese.
Ya, resepnya aslinya berjudul Brownies Kukus Keju, yang suka disingkat jadi Brokus Keju. 'Penggubah'nya Pak Sahak. I have no idea who he is. A chef maybe? Tapi kayanya cukup terkenal di kalangan kursus membuat kue.
Nah, karena judul aslinya saja sudah 'kukus' maka seharusnya dikukus. Tapi, dikarenakan pas mau mengambil kukusan yang ada di atas lemari, oh ternyata kotor dan lengket, jadi males nyuci. Aku putuskan saja untuk memanggangnya dengan oven. Pemalas, pemalas, pemalas...
Meski sudah punya timbangan digital, eh belum cerita ya? Nanti saja ya? Anyway, meski sudah punya timbangan digital, masih juga malas menimbang. Alhasil ukurannya aku konversi ke ukuran cup.

Sebetulnya aku membuat kue ini karena ada sisa creamcheese saja sih. Ohya, aku nggak tahu hasilnya seperti apa kalau dikukus. Mungkin seperti juga kue kukus lain, kue ini akan lebih lembut permukaannya serta padat. Mungkin lho. Tapi dipanggangpun kue ini cukup lembut. Teksturnya seperti spongecake tapi tidak seret di kerongkongan. Rasanya juga sangat keju. Emm!

Ohya, as you see, aku tendang itu TBM dari resepnya. Ha ha ha!(ketawa jahat). Bisa juga kannn. Kue ini kan memang dimaksudkan menjadi brownies, jadi saat dimasukkan ke loyang 20x20 ia terlihat agak pendek. Tapi nggak bantet seperti brownie umumnya. Membuatnya alhamdulillah gampang. Mamah langsung suka sama kue ini, tapi beliau merasa kuenya agak sedikit kemanisan. Baiklah, karena keju krim sudah sangat magteg, mungkin sebaiknya kita kurangi lagi gulanya lain kali supaya nggak blenger.

Ok, ini resep asli yang beredar di milis, I just copy-pasted it.
Brownies Kukus Keju
Source : Sahak Pribadi

Bahan A :
Telur 3 butir
Gula 100 gram
TBM 1 sdm

Bahan B :
Tepung terigu 60 gram
Maizena 20 gram
Garam 1 sdt
Susu bubuk 40 gram

Bahan C :
250 cream cheese
50 – 100 gr mentega

Cara Membuat :
1. Kocok bahan A sampai mengembang.
2. Masukan bahan B lalu aduk sampai rata.
3. Kocok bahan C sampai halus kemudian masukan keadonan lalu aduk sampai rata.
4. Tuang keloyang lalu kukus kurang lebih 20 menit.

Nah, ini resep yang sudah kugubah (ta'elaaa, ky lagu!):
Creamcheese Cake

Bahan A :

3 butir telur
1/2 cup gula (boleh dikurangi lagi kalau dirasa kemanisan)

Bahan B :
1/2 cup tepung terigu
2 sdm tepung Maizena
1/2 sdt garam

Bahan C :
250gr cream cheese
50gr (atau 3,5 sdm)mentega tawar

Cara Membuat :
1. Panaskan oven 170C. Lapisi dasar loyang 20x20cm dengan kertas roti dan mentega.
2. Kocok bahan A sampai mengembang.
3. Masukan bahan B lalu aduk sampai rata.
4. Kocok bahan C sampai halus kemudian masukan keadonan lalu aduk sampai rata.
5. Tuang keloyang lalu panggang dengan cara au ban marie kurang lebih 30 menit.
6. Diamkan hingga hilang panasnya, keluarkan dan potong-potong. Hidangkan.



Nah, sekarang kalau dilihat posting-posting sebelumnya, mungkin ada yang berpikir, "Lhaaa kuenya kok polos-polos amat?". Iya memang. Tapi sadarilah bahwa dengan polosnya kue-kue yang sudah kubuat, kita sudah punya 3 rasa kue yang berbeda; coklat, pandan dan keju. Dari kue-kue yang sangat dasar ini bisa jadi acuan untuk berkreasi lebih lanjut kan? Sebetulnya sudah ada rancangan kue yang lebih meriah di kepala. Tapi kapaaaaaaaaaaannnnnn mau buatnya?? Menunggu alasan untuk membuat kue meriah. Uhu...